Pages

Friday, May 20, 2011

Keindahan Yang Hilang

Sayup-sayup undan tua berlagu hiba
terbang beriring di rembang petang
renik-renik mengirai bulu carik
melayang satu-satu berbaur debu
lesu berapungan di air lalu.

Daun-daun menghijau alangkah segar
kemilau danau disinar mentari
kali tenang betapa lembut mengalir ke muara
kedamaian melingkar rimba
lalu tumpah kasih nan jernih
erat bertaut cinta kasih.

Malam hiba dadanya ungu luka
pungguk tersedu pilu di atas batu
bulan tiada lagi mendandan wajah
bintang malam pudar sinarnya.

Orang bicara bulan bintang di makmal
pada buku, data dan komputer
lalu bulan dan cakerawala bisa diteroka
bisa kembara di planet dan angkasa.

Undan patah sayap gugur bulunya bertaburan
Suara siapa parau mendera di malam lara
Kali tenang tiba-tiba airnya bengis melanda
Kepada siapa anak-anak kota desa berhutang nyawa?


Bulan kini bukan menara kasih jernih
bintang-bintang bukan lagi saksi sumpah kekasih.


Sajak Keindahan Yang Hilang – Shamsuddin Jaafar

0 comments:

Post a Comment